ADAPADA.COM – Kalau anda orang Makassar rasanya aneh kalau belum tau atau bahkan belum pernah mencoba kuliner khas Makassar yang bernama Mie Kering.
Mie Kering adalah masakan kuliner asli Makassar (Sulawesi Selatan), Mie Kering ini cukup terkenal di Makassar. Kepopuleran Mie Kering tidak hanya di daerahnya saja namun hingga merambah ke kota-kota besar di Indonesia seperti di Jakarta.
Atau jika anda adalah pendatang dan belum menjumpai dan belum menikmati kelezatan Mie Kering jangan bilang anda sudah pernah ke Makassar, cobalah mencari di warung-warung sekitar anda atau mintalah petunjuk ke warga sekitar dimana warung yang menjual Mie Kering ini.
Mie Kering atau Mie Kering Makassar adalah masakan Tionghoa Indonesia, jenis mie kering ini adalah yang disajikan dengan saus kental dan irisan ayam, udang, jamur,bakso goreng, hati, dan cumi.
Di Makassar ada 4 penjual Mie Kering yang terkenal, mulai Mie Titi, Mie Awa’, Mie Hengky dan Mie Anto/Amoy, merekalah pelopor mie kering khas Makassar ini.
Nah, Konon asal muasal dari mie Titi ini awalnya dibuat oleh Ang Kho Tjao yang merupakan seorang warga keturunan Cina yang tinggal di Makassar, dia memulai usaha Chinese Food berupa berbagai jenis mie pada sekitar tahun 1900-an. Tidak disangka, kuliner Angko Tjao banyak digemari oleh penduduk di Makassar.
Saat itu Angko Tjao berjualan diparkiran tepi Jalan Bali, di Makassar waktu itu. Masakan yang dijual hanya tiga masakan yakni mie goreng, mie hokkian dan mie kwantong.
Pada masa itu sudah banyak penjual makanan termasuk pejual Chinese food, tapi banyak orag yang senang menikmati masakan Angko Tjao, selain memang karena rasanya enak, Angko Tjao juga sangat komunikatif dan memperhatikan selera pelanggannya.
Angkp Tjao sangat memperhatikan pelaggannya, ia menerima pesanan dan request pelanggannya sesuai dengan selera mereka. dan salah satunya yang membuat Mie Kering ini tercipta adalah hasil request dari pelanggannya yang memesan Mie Kwantong dan meminta agar mienya digoreng terspisah dan dengan kuah yang disajikan sedikit sehingga garing.
Mie Kwanton sendiri yang asli mienya disajikan basah seperti mie pada umumnya, nah asal mula mie kering itu dari request pelanggan Angko Tjao yang ingin mienya disajikan sedikit garing, pada awalnya satu orang saja yang memesan seperti itu, akhirnya semakin banyak yang suka mie yang digoreng garing.
Dari hal itulah akhirnya Angko Tjao berinisiatif menggoreng mienya terlebih dahulu agar mienya lebih cepat dibuat dan lebih efektif apabila banyak yang ingin pesan mie goreng garing ala Angko Tjao, selebihnya ia hanya membuat kuahnya yang berisi bermacam-macam campuran dan mie yang telah digoreng sebelumnya disiram dengan kuah tersebut.
Dan ternyata semakin banyak yang menyukai inovasi resep dari Angko Tjao yang memesan mie goreng kering, yang akhirnya terciptalah nama baru dari kuliner ini yakni ‘Mie Kering’.
Karena semakin banyak pelanggannya dan semakin laris, Angko Tjao akhirnya membuka restaurant yang masih berada di jalan Bali waktu itu.
Ang Kho Tjao kemudian mewariskan resep kuliner ini kepada anak-anaknya dan menjadikan Mie Kering mulai terkenal sejak tahun 1970-an. Ang Kho Tjao memberikan pengetahuan tentang resep untuk tiga anaknya yaitu Hengky, ‘Awa, dan Titi.
Setelah Ang Kho Tjao meninggal, bisnis Mie Kering dilanjutkan oleh anak-anaknya secara mandiri. Titi itu adalah yang paling populer di Makassar, maka nama “Mie Titi” menjadi identik dengan Mie Kering Makassar.
Hingga kini sudah terdapat beberapa cabang di Makasar dan bahkan hingga ke Jakarta. Konon rasa dari Mie Kering ini cukup istimewa dan tak kan didapatkan pada mie lainnya.
Harganyapun cukup kompetitif, hingga saat tulisan ini dibuat untuk 1 porsi mie titi dijual seharga 15 ribu hingga 20 ribu rupiah. Sangat murah jika dibandingkan dengan citarasanya yang istimewa.
Kamu bisa menikmati warisan kuliner legendaris Angko Tjao di restaurant milik anak-anaknya yaitu Mie Titi yang cabangnya sudah tersebar dimana-mana, Mie Hengky, Mie Awa dan Mie Anto/Amoy.
Dikutip dari berbagai sumber.