ADAPADA.COM – Pemerintah Indonesia akan melakukan uji coba taksi terbang sebelum perayaan ulang tahun ke-79 Indonesia tahun depan. Dilansir dari Seasia.co, Mohammed Ali Berawi, Deputi Transformasi Hijau dan Digital di Kompleks Gedung DPR mengumumkan, pada tanggal 19 September lalu. Konsep taksi terbang akan menjadi bagian dari rencana transportasi yang akan diimplementasikan di ibu kota.
Pada fase uji coba ini, Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah menggunakan Sistem Transportasi Cerdas (ITS) untuk memindahkan penumpang dari kendaraan otonom ke helipad taksi terbang. Seluruh sistem ini dapat diakses melalui satu aplikasi.
Ali juga menyebutkan bahwa OIKN telah menerapkan ITS dalam berbagai aspek, termasuk kendaraan otonom dan bus listrik. Meskipun pengembangan transportasi taksi terbang masih berlangsung, OIKN berharap bahwa angkatan kerja Indonesia dapat memahami teknologi ini dan bahwa perusahaan lokal yang bekerja dengan OIKN akan meningkatkan kemampuan mereka dalam menguasai teknologi taksi terbang.
Grup Otomotif Hyundai, perusahaan otomotif Korea Selatan yang mengembangkan konsep Urban Air Mobility (UAM), juga dikenal sebagai mobil terbang atau taksi terbang, telah menandatangani nota kesepahaman dengan Otoritas Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk mengembangkan teknologi ini hingga tahun 2024.
Sebelumnya, pabrikan otomotif memperkenalkan model taksi terbangnya yang dikenal sebagai S-A1 pada acara Pusat Pameran Mobilitas di Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur pada tahun 2022. Dikatakan bahwa model taksi terbang ini jauh lebih tenang dibandingkan helikopter konvensional.
Hyundai pertama kali memperkenalkan konsep taksi terbangnya pada Consumer Electronic Show 2020 di Las Vegas, Amerika Serikat. Konsep taksi terbang ini dipertahankan dalam pameran di Museum Transportasi TMII pada tahun 2022. Kendaraan ini memiliki desain yang konsisten dengan taksi terbang yang sudah ada di Amerika Serikat, dengan konfigurasi 4 kursi penumpang dan 1 kursi pilot. Selain itu, taksi terbang ini memiliki ruang penyimpanan yang cukup untuk tas penumpang.
Secara teknis, taksi terbang ini memiliki jangkauan hingga 100 kilometer dan dapat mencapai kecepatan hingga 290 kilometer per jam. Salah satu fitur unggulannya adalah bahwa taksi terbang ini sepenuhnya menggunakan listrik, sesuai dengan persyaratan mobilitas hijau yang ditetapkan oleh Otoritas Ibu Kota Nusantara (IKN). Baterai yang digunakan dalam taksi terbang ini dikatakan mampu menjaga kendaraan tetap terbang pada ketinggian 1.000 hingga 2.000 kaki di atas permukaan tanah.
Sebelumnya, OIKN berharap untuk memperkenalkan bus otonom di IKN dalam 2-3 tahun mendatang, sekitar tahun 2025-2026. Rencana untuk mengimplementasikan teknologi bus otonom di IKN mencakup aspek regulasi dan operasional dari kendaraan umum tersebut.
Sumber: seasia.co