fbpx
Kamis, 22 Mei 2025
  • Login
ADAPADA.COM
ADVERTISEMENT
  • Ada Apa
  • Ada Pada
  • PSM
  • Profile
  • Gaya Hidup
  • Seni & Budaya
  • Bisnis & Event
  • Sports
  • Tips
  • Trip
No Result
View All Result
  • Ada Apa
  • Ada Pada
  • PSM
  • Profile
  • Gaya Hidup
  • Seni & Budaya
  • Bisnis & Event
  • Sports
  • Tips
  • Trip
No Result
View All Result
Adapada.com
ADVERTISEMENT
Home Ada Apa

Sejarah dan Makna Ketupat.

by REDAKSI
2022-05-03
Ketupat ADAPADA.COM
FacebookTwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ADAPADA.COM – Lebaran belum lengkap rasanya tanpa masak atau makan ketupat, seakan menjadi menu wajib setiap tahun pada saat perayaan Lebaran Idul Fitri. Namun tahukah kalian dari mana sih asal-usul makanan Ketupat ini?

Ketupat sudah sangat lama dikenal diberbagai daerah di Indoesia, Ketupat dimakan dengan berbagai lauk dan makanan pendamping lainnya, seperti opor, sambal goreng kentang, maupun daging. Ini terlihat dari paduan makanan yang disajikan pada saat Lebaran diberbagai daerah sebagai pelegkap hidangan, seakan lebaran tak afdol tanpa ketupat.

Baca Juga

“Pengepungan di Bukit Duri”: Film Karya Joko Anwar yang Lagi Naik Daun, Salip “The Raid”

QRIS Siap Digunakan di Berbagai Negara Asia, AS Soroti Kebijakan sebagai Hambatan Perdagangan

ADAPADAKEDAI ADAPADAKEDAI ADAPADAKEDAI
ADVERTISEMENT

Dilansir dari wikipedia.org Ketupat atau kupat (Jawi: کتوڤت; Jawa: ꦏꦸꦥꦠ꧀, kupat) adalah hidangan khas Asia Tenggara maritim berbahan dasar beras yang dibungkus dengan pembungkus terbuat dari anyaman daun kelapa muda (janur), atau kadang-kadang dari daun palma yang lain. Ketupat paling banyak ditemui pada saat perayaan Lebaran sampai 5 hari berikutnya ketika umat Islam merayakan berakhirnya bulan puasa.

ADVERTISEMENT

Makanan khas yang menggunakan ketupat, antara lain kupat tahu (Sunda), katupat kandangan (Banjar), grabag (Magelang), kupat glabet (Kota Tegal), coto makassar (dari Makassar, ketupat dinamakan katupa), lotek, tipat cantok (Bali), serta gado-gado yang dapat dihidangkan dengan ketupat atau lontong. Ketupat juga dapat dihidangkan untuk menyertai satai, meskipun lontong lebih umum.

Selain di Indonesia, ketupat juga dijumpai di Malaysia, Brunei, dan Singapura. Di Filipina juga dijumpai bugnoy yang mirip ketupat namun dengan pola anyaman berbeda.

Ada dua bentuk utama ketupat yaitu kepal bersudut tujuh (lebih umum) dan jajaran genjang bersudut enam. Masing-masing bentuk memiliki alur anyaman yang berbeda. Untuk membuat ketupat perlu dipilih janur yang berkualitas yaitu yang panjang dan lebar, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.

Menurut beberapa berita yang bersumber dari tulisan H.J. de Graaf dalam Malay Annal, bahwa ketupat merupakan simbol perayaan hari raya Islam pada masa pemeritahan Demak yang kala itu dipimpin oleh Raden Patah yang memerintah pada awal abad ke-15.

Adalah Sunan Kalijaga yang memperkenalkan ketupat kepada masyarakat umum pada masa itu, sekaligus sebagar sarana menyebarkan agama Islam di Indonesia. Pada masa tersebut, mayoritas penduduk di Jawa masih memeluk agama kepercayaan atau dikenal juga dengan nama Kejawen. Ketupat kemudian digunakan Sunan Kalijaga untuk melakukan pendekatan dakwah dalam sisi budaya.

Sunan Kalijaga percaya ketupat bisa menjadi alat yang familiar untuk melakukan pendekatan dakwah yang saat itu sulit dilakukan dengan kebudayaan masayarakat Jawa yang masih kental saat itu.

Namun akhirnya secara perlahan agama Islam mulai bisa diterima dan Ketupat menjadi simbol ikonik perayaan umat Islam. Terutama pada saat lebaran Idul Fitri.

Makanan ketupat sendiri mengandung makna yang dalam, Kata ketupat berasal dari kata kupat yang berasal dari bahasa Jawa “Ngaku lepat” yang artinya mengaku bersalah. Janur atau daun kelapa yang membungkus ketupat merupakan kependekan dari kata “jatiningin nur” bisa diartikan sebagai hati nurani.

Jadi secara filosofi beras yang dimasukkan ke dalam anyaman ketupat menggambarkan nafsu duniawi, yang bisa berarti bahwa bentuk ketupat melambangkan nafsu dunia yang dibungkus dengan hati nurani.

Bagi masyarakat Jawa, bentuk ketupat (persegi) diartikan sebagai kiblat papat limo pancer. Papat diartikan sebagai empat penjuru mata angin utama; timur, barat, selatan dan utara. Yang diartikan bahwa kemanapun manusia akan pergi ia tak boleh melupakan pacer (arah) kiblat atau arah kiblat (shalat).

Anyaman janur yang rumit juga merupakan simbol kompleksitas masayarakat Jawa saat itu, anyaman yang saling melekat merupakan anjuran untuk salingg merekatkan tali silaturahmi tanpa melihat poerbedaan sosial.

Sungguh ternyata filosofi dan makna ketupat begitu dalam ya, selamat lebaran dan selamat menikmat ketupat dimanapun kalian berada.

Tags: asal ketupatdakwah islamfilosofi lebaranIdul Fitriketupatlebaranlebaran 1443hmakanan lebaransejarah ketupat
ShareTweetSendShare
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1443 H pada 2 Mei 2022

Next Post

Atlet Panjat Tebing Indonesia Pecahkan Rekor Dunia

Postingan Terkait

duri ADAPADA.COM

“Pengepungan di Bukit Duri”: Film Karya Joko Anwar yang Lagi Naik Daun, Salip “The Raid”

2025-05-20
photo ilustrasi

QRIS Siap Digunakan di Berbagai Negara Asia, AS Soroti Kebijakan sebagai Hambatan Perdagangan

2025-04-25
u17 ADAPADA.COM

Garuda Muda Tembus Piala Dunia U-17 2025: Indonesia Lolos Lewat Kemenangan Telak

2025-04-09
tr ADAPADA.COM

Dunia Merespon: Tarif Impor dan Isu Imigrasi Trump Guncang Ekonomi Global

2025-04-08
Photo by designboom

Kontroversi ChatGPT dan Studio Ghibli: Kreativitas AI vs Etika Seni

2025-04-02
ole ADAPADA.COM

Timnas Indonesia Menang 1-0 atas Bahrain: Peluang Lolos ke Piala Dunia 2026 Terbuka Lebar

2025-03-26
Load More
Next Post
Dok. Instagram ifsclimbing

Atlet Panjat Tebing Indonesia Pecahkan Rekor Dunia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

I agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.

Adapada Kedai 2.0 Adapada Kedai 2.0 Adapada Kedai 2.0
ADVERTISEMENT

Ikuti Kami

Facebook Youtube Instagram Twitter

Berita Populer

  • Sumber foto: Republika.co.id

    Sejarah, Ragam, dan Kepercayaan Terhadap Badik, Senjata Khas Sulawesi Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Permainan Anak Makassar Zaman Dulu Dan Manfaatnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • World of Coffee 2025 Akan Digelar di Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Pengepungan di Bukit Duri”: Film Karya Joko Anwar yang Lagi Naik Daun, Salip “The Raid”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Mencuri Raden Saleh, dan Pemeran Utamanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
ADVERTISEMENT

Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Makassar Dreams

ADVERTISEMENT
  • Tentang Adapada
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi

Copyright © 2020 Adapada.com | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Ada Apa
  • Ada Pada
  • PSM
  • Profile
  • Gaya Hidup
  • Seni & Budaya
  • Bisnis & Event
  • Sports
  • Tips
  • Trip

Copyright © 2020 Adapada.com | All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In