ADAPADA.COM – Pemerintah Israel sepakat untuk gencatan senjata sementara dengan Hamas di Gaza, Palestina selama empat hari dengan kesepakatan pembebasan sandera.
Gencatan senjata saat ini memasuki hari-hari terakhir. Sebelumnya, gencatan senjata empat hari itu, telah berlangsung sejak Jumat waktu setempat. Ada kemungkinan gencatan senjata tersebut diperpanjang dengan imbalan pembebasan sandera. Namun hal ini masih belum jelas.
Namun, apa sebenarnya arti gencatan senjata?
Apa itu Gencatan Senjata?
Dilansir dari The Conversation.com istilah gencatan senjata (ceasefire) adalah cara kuno untuk memformalkan penghentian kekerasan bersenjata antara pihak-pihak yang bertikai untuk jangka waktu tertentu. Secara historis, dalam Bahasa Inggris, sinonim yang sering digunakan adalah truce dan armistice.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gencatan senjata adalah penghentian tembak menembak (tentang perang). Dalam bahasa Inggris, istilah gencatan senjata disebut sebagai ceasefire.
Menurut Ensiklopedia Britannica, gencatan senjata adalah kesepakatan untuk menghentikan perang dalam jangka waktu tertentu sehingga dapat dibuat kesepakatan permanen untuk mengakhiri perang. Masing-masing negara mengirimkan perwakilannya untuk merundingkan gencatan senjata.
Sedangkan menurut Kamus Cambridge, gencatan senjata adalah sebuah kesepakatan yang biasanya digunakan antara dua pihak untuk menghentikan pertempuran guna memungkinkan terjadinya diskusi mengenai perdamaian.
Yang mengejutkan adalah ternyata hukum humaniter internasional tidak memiliki aturan khusus tentang kapan gencatan senjata harus dinegosiasikan, apa saja yang harus ada di dalam kesepakatannya, maupun bagaimana cara menerapkannya.
Baru dalam 50 tahun terakhir ini saja gencatan senjata menjadi terminologi yang biasa digunakan dalam fenomena-fenomena terkait peperangan. Serangkaian terminologi baru juga acap kita gunakan untuk menggambarkan “gencatan senjata”. Maknanya antara lain:
- Penghentian pertikaian
- Jeda kemanusiaan
- Daerah-daerah yang dikenakan de-eskalasi
- Hari-hari tenang (jeda dalam pertempuran guna dilakukannya imunisasi bagi anak-anak)
- Zona aman dan koridor yang aman
- Keheningan sejenak (salah satu istilah yang digunakan untuk gencatan senjata 2014 di Ukraina).
Menurut situs UN Peacemaker dilansir dari detik.com, gencatan senjata terbagi menjadi beberapa jenis, yakni yang berhubungan dengan konteks proses perdamaian, fokus dari gencatan senjata itu, dan jumlah pihak-pihak yang terlibat. Berikut penjelasannya.
Gencatan senjata dalam konteks proses perdamaian
Preliminary Ceasefires
Preliminary ceasefires adalah gencatan senjata tahap awal yang dapat terjadi saat sebelum, sesudah, atau ketika berlangsungnya proses perdamaian secara formal antara kedua belah pihak.
Umumnya, gencatan senjata awal bertujuan untuk mengurangi kekerasan, mencegah krisis kemanusiaan, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif, melakukan perundingan antara kedua belah pihak, serta menjadi jalan awal untuk menghentikan peperangan.
Definitive ceasefires
Definitive ceasefires adalah gencatan senjata permanen yang berhasil disepakati oleh kedua belah pihak. Dalam kasus ini, pihak yang berkonflik telah melalui proses perundingan bersama untuk menghentikan perang, lalu keduanya sepakat untuk berdamai.
Definitive ceasefires tak harus diawali dengan preliminary ceasefires. Jika kedua belah pihak ingin menyudahi konflik, maka bisa langsung gencatan senjata permanen dan perang pun berakhir.
Gencatan senjata dengan fokus tertentu
Humanitarian pauses
Humanitarian pauses adalah gencatan senjata yang dilakukan untuk tujuan kemanusiaan. Biasanya, jenis gencatan senjata ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu untuk wilayah geografis spesifik yang menjadi tempat aktivitas manusia.
Geographical ceasefires
Geographical ceasefires adalah gencatan senjata yang bersifat terbatas ke area fisik, seperti kota kecil atau kota besar, suatu wilayah, negara bagian, hingga provinsi. Geographical ceasefires dilakukan untuk melindungi populasi tertentu.
Gencatan senjata berdasarkan pihak-pihak yang terlibat
Temporary ceasefires
Temporary ceasefires adalah gencatan senjata sementara yang dilakukan untuk waktu terbatas, di mana para pihak yang terlibat menyetujui kesepakatan tertentu. Perjanjian ini dapat meningkatkan kepercayaan di antara para pihak untuk
merundingkan gencatan senjata yang lebih luas.
Unilateral ceasefires
Unilateral ceasefires adalah gencatan senjata yang dinyatakan oleh satu pihak yang berkonflik dan bukan sebagai hasil negosiasi antara pihak-pihak yang terlibat konflik. Gencatan senjata semacam itu mungkin bersifat terbuka atau berlaku untuk jangka waktu tertentu, dengan ketentuan perpanjangan oleh satu pihak.
Bilateral ceasefires
Bilateral ceasefires adalah gencatan senjata yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Gencatan senjata ini bisa berupa tindakan awal atau bersifat permanen (sudah pasti).
Multilateral ceasefires
Multilateral ceasefires adalah gencatan senjata yang disepakati oleh tiga atau lebih pihak yang terlibat konflik. Gencatan senjata ini juga bisa berupa tindakan awal atau bersifat permanen (sudah pasti).
Terlepas dari semua itu, gencatan senjata mungkin merupakan “alat” terbaik yang pernah dibuat manusia untuk menghentikan konflik bersenjata sementara waktu.
Oleh karena itu, mengingat penderitaan warga sipil di kedua belah pihak dalam konflik Israel-Hamas, sangat penting untuk melakukan gencatan senjata.
Bagaimanapun, gencatan senjata berupa penghentian kekerasan selama empat jam, empat hari, atau empat bulan hanya akan menjadi awal dari kewajiban besar untuk keamanan dan stabilitas jangka panjang yang berarti bagi pihak yang bertikai.