ADAPADA.COM — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Regional Sulawesi yang digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin, 19 April 2021.
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Regional Sulawesi tahun 2021 mengusung tema “Menuju pemulihan ekonomi Sulawesi 2022”. Diikuti enam provinsi di Sulawesi, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulawesi Tenggara. Musrembang Regional Sulawesi ini dihadiri oleh Plt Gubernur Sulsel, Gubernur Sultra, Gubernur Sulteng, Gubernur Sulbar, Perwakilan Gubernur Sulut, dan pejabat yang mewakili Gubernur Gorontalo.
Dalam kegiatan itu, Plt Gubernur Sulsel memaparkan Program Prioritas Pembangunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk Tahun Anggaran 2022. Dengan visi yakni Sulawesi Selatan Yang Inovatif, Produktif, Kompetitif, Inklusif dan Berkarakter.
Andi Sudirman menyampaikan kondisi capaian indikator makro Sulawesi Selatan tahun 2020 mulai dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencapai 71,93 persen, Pertumbuhan Ekonomi Sulsel yang berada pada angka -0,70 persen diatas rata-rata nasional -2,7 persen.
“Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) Perkapita sebesar 56,51 juta, Inflasi Daerah 2,40 persen, Gini Ratio (Ketimpangan) 0,382 per September 2020, Tingkat Pengangguran kami per Agustus 2020 sebesar 6,31 persen, dan Tingkat Kemiskinan kami per September 2020 sebesar 8,99 persen,” ucapnya.
Untuk program prioritas pembangunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022, kata Plt Gubernur, yakni pemberdayaan ekonomi rakyat melalui hilirisasi komoditas; pembangunan Rumah Sakit Regional di 6 Kabupaten dan siaga ambulance; kualitas internasional pada tiap destinasi wisata; infrastruktur pengembangan untuk mencapai daerah terpencil; dan program anti korupsi birokrasi dan masyarakat sipil dalam pengembangan SDM.
“Untuk target-target (sasaran prioritas pembangunan daerah). untuk tahun 2022, pertumbuhan kita target 4,62 persen sampai 5,98 persen, dimana sebelum pandemi kita selalu diatas 7 diatas rata-rata nasional. Kemudian tingkat kemiskinan kita berusaha tekan dari 8,99 persen menjadi 8,10 persen,” jelasnya.
“Kemudian tingkat pengangguran terbuka perencanaan kita adalah sekitar 5,90 persen, IPM kami targetkan meningkat menjadi 72,57 persen, gini ratio kita coba untuk tekan menjadi 0,381, kemudian PDRB Perkapita Rp 62,43 juta,” lanjutnya.
Plt Gubernur menjelaskan, penyelenggaraan jalan menjadi salah satu dari lima poin program prioritas Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui pembangunan infrastruktur yang menjangkau daerah terpencil dan pemantapan jalan kewenangan provinsi.
Penyelenggaraan jalan di Sulsel mulai tahun 2018-2020, dilakukan alokasi anggaran senilai Rp 891 Miliar, melalui pembangunan jalan (aspal) sepanjang 308 km, pembukaan jalan sepanjang 128 km, pembangunan jembatan sepanjang 264 m, pemeliharaan jalan sepanjang 7.583 km, dan pemeliharaan jembatan sepanjang 8.468 m.
“Kami sampaikan bahwa Sulawesi Selatan masih fokus mengejar pembangunan infrastruktur. Dahulu, biasanya anggaran infrastruktur sekitar Rp 200an Miliar. Tapi kami menekan program kegiatan dari 6 ribu, kita perkecil lagi dan sekarang kurang dari 500 program kegiatan. Dampaknya, program kegiatan lebih terasa di masyarakat. Jika biasanya (infrastuktur) Rp 200 miliar, kita bisa melonjak sekitar Rp 1 triliun. Hal itu karena adanya efisiensi dan fokus program tertentu sehingga cabang program yang banyak kita persempit area pergerakannya,” paparnya.
Beberapa usulan program prioritas lainnya yang disampaikan Plt Gubernur dalam Musrenbang Regional Sulawesi tersebut, yakni koneksi Makassar New Port (MNP)-Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa Gowa, dan Takalar)-Outer Ring Road, dan lanjutan rencana kereta api.
Prioritas lainnya, kata dia, pembangunan jalan koneksi antar daerah Sabbang-Tallang-Seko-Rampi- Batas Provinsi Sulteng, koneksi daerah Bua-Rantepao-Parigi-Bungoro, rehabilitasi daerah irigasi existing, pembangunan kabel listrik bawah laut untuk kepulauan, Air Siap Minum (ARSINUM) untuk pesisir dan kepulauan, extend runway dan direct flight ke Kabupaten Toraja, serta direct flight cargo Makassar-Luar Negeri.
Plt Gubernur berharap usulan program prioritas pembangunan Sulsel untuk Tahun 2022 ini dapat terealisasi karena Sulawesi Selatan merupakan “hub” kawasan Indonesia Timur, sehingga program ini dianggap dapat mendukung peningkatan perekonomian masyarakat di kawasan Indonesia Timur khususnya di kawasan Sulawesi.(*)