ADAPADA.COM – Hari Gizi Nasional (HGN) diperingati setiap tanggal 25 Januari, pada tahun ini (25/1/2021). Peringatan Hari Gizi Nasional tahun 2021, memasuki tahun ke 61.
HGN sudah di peringati sejak awal kemerdekaan Indonesia, dimana pada saat itu banyak masyarakat Indonesia yang memiliki kondisi gizi yang kurang baik. Melalui peringatan ini Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemnkes RI), melakukan program kesehatan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia. Pada peringatan HGN kali ini kemenkes RI mengangkat tema “Remaja sehat bebas anemia”.
Dikutip dari akun Instagram kemenkes_ri, saat ini Indonesia masih dihadapkan pada beban ganda masalah gizi yaitu masih tingginya prevalensi stunting, wasting dan obesitas serta kekurangan zat gizi mikro terutama anemia yang masih menjadi tantangan besar. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 prevalensi anemia pada remaja sebesar 32 %, artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Hal tersebut dipengaruhi kebiasaan asupan gizi yang tidak maksimal dan kurangnya aktifitas fisik.
Untuk mencegah hal tersebut, Kemenkes melakukan intervensi spesifik dengan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja puteri dan ibu hamil. Kemenkes juga melakukan penanggulangan anemia melalui edukasi dan promosi gizi seimbang, fortifikasi zat besi pada bahan makanan serta penerapan hidup bersih dan sehat. Komitmen ini diharapkan akan meningkatkan kesehatan para remaja puteri.
Indonesia membutuhkan remaja yang produktif, kreatif serta kritis demi kemajuan bangsa sehingga remaja dapat mencapai produktifitas dan kreativitas yang maksimal serta pemikiran yang kritis apabila mereka sehat.
Selain pemberian TTD, Kemenkes juga mendorong para remaja untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dengan menjaga asupan gizi dengan menu yang seimbang.
Meskipun saat ini lndonesia masih dihadapkan pada situasi pandemi Covid-19, berbagai upaya modifikasi pelayanan kesehatan termasuk pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja puteri diharapkan tetap dapat dilakukan. Umumnya TTD remaja puteri didistribusikan melalui sekolah, namun dengan kebijakan belajar di rumah selama pandemi, pemberian TTD dapat dimodifikasi sesuai kebijakan daerah.