fbpx
Rabu, 14 Mei 2025
  • Login
ADAPADA.COM
ADVERTISEMENT
  • Ada Apa
  • Ada Pada
  • PSM
  • Profile
  • Gaya Hidup
  • Seni & Budaya
  • Bisnis & Event
  • Sports
  • Tips
  • Trip
No Result
View All Result
  • Ada Apa
  • Ada Pada
  • PSM
  • Profile
  • Gaya Hidup
  • Seni & Budaya
  • Bisnis & Event
  • Sports
  • Tips
  • Trip
No Result
View All Result
Adapada.com
ADVERTISEMENT
Home Seni & Budaya

Asal Usul Tari Gandrang Bulo yang Penuh Banyolan

by REDAKSI
2021-01-10
Foto: pareparetourism.id

Foto: pareparetourism.id

FacebookTwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ADAPADA.COM – Tari Gandrang Bulo merupakan tari tradisional asal Makassar, Sulawesi Selatan. Kesenian ini menggabungkan tarian, musik dan teater menjadi satu pertunjukkan. Tarian ini terkenal karena pementasannya yang penuh canda tawa, lucu dan menghibur. Namun sebebenarnya, tarian ini memiliki pesan dan makna yang mendalam.

Asal Usul Tari Gandrang Bulo

Kata “Gandrang” memiliki arti tabuhan atau gendang. Sedangkan kata “Bulo” memiliki arti bambu. Sehingga Tari Gandrang Bulo secara harfiah memiliki arti tarian yang diiringi oleh tabuhan gendang dan bambu sebagai instrumen utama. Tarian ini juga bisa disebut dengan Gandrang Bulo Ilolo Gading, di mana lolo gading merupakan jenis bambu yang biasa digunakan sebagai alat musik di tarian ini. Masyarakat setempat juga menyebut jenis bambu ini dengan nama bulo batti.

Baca Juga

Kontroversi ChatGPT dan Studio Ghibli: Kreativitas AI vs Etika Seni

Band Sukatani dan Lagu ‘Bayar Bayar Bayar’: Viral, Kontroversi, hingga Ditarik

ADAPADAKEDAI ADAPADAKEDAI ADAPADAKEDAI
ADVERTISEMENT

Disebut-sebut Tari Gandrang Bulo telah muncul sejak zaman raja-raja Gowa.

ADVERTISEMENT

Pada masa tersebut, tarian ini disebut juga dengan Tari Gandrang Bulo klasik. Namun ketika penjajah mulai memasuki Sulawesi Selatan, tarian ini pun mulai berevolusi.

Pada zaman penjajahan tersebut, rakyat dibuat menderita atas berbagai tindakan sewenang-wenang para penjajah. Mereka kerap dipekerjakan dengan tidak adil dan diperlakukan kasar.

Asal Usul Tari Gandrang Bulo yang Penuh Banyolan1 ADAPADA.COM
Foto: youtube.com/OBS STUDIO Official

Di sela-sela waktu istirahatnya, para pekerja tersebut mencoba menghibur diri dengan menyanyikan lagu jenaka. Sesekali mereka menirukan gerakan-gerakan tentara penjajah yang dibuat lucu sekaligus mengejek. Sering pula disisipi dengan dialog-dialog spontan. Ekspresi tersebut diluapkan sebagai bentuk sindiran atas ketidakadilan. Penarinya akan membuat lingkaran dan gerakan-gerakan lucu itu dilakukan secara bergantian.

Munculnya tarian ini adalah bentuk perjuangan para seniman pada zaman penjajahan. Karena sarat makna sekaligus menghibur, tarian ini pun semakin berkembang dan menarik minat masyarakat luas. Di era tersebut, kesenian ini mendapat nama Gandrang Bulo 1942.

Makna Tari Gandrang Bulo

Seiring dengan perkembangan zaman, Tari Gandrang Bulo digunakan sebagai media penyampaian kritik sosial. Di dalam pementasan ada unsur percakapan yang membahas mengenai isu sosial politik hingga budaya. Supaya bisa lebih diterima oleh penontonnya, pementasan dikemas dalam suasana yang lucu dan menghibur. Penari pun harus tampak bahagia.

Misalkan saja kisah penari yang memerankan masyarakat lugu ketika berhadapan dengan penguasa angkuh. Penari harus memastikan pesan yang ingin mereka sampaikan bisa dipahami penonton, sehingga yang menontonnya bisa belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Tapi di sisi lain harus tetap menghibur penonton dengan lawakannya.

Dahulu Tari Gandrang Bulo hanya dipentaskan oleh orang dewasa. Namun kini bisa juga dipentaskan oleh anak-anak. Tarian ini biasa diselenggarakan dalam acara pernikahan, penyambutan tamu maupun acara pembukaan berskala lokal dan nasional. Karena keunikannya, Tari Gandrang Bulo pun kerap dipentaskan di festival mancanegara.

Untuk pementasan anak-anak, mereka lebih banyak menggunakakan kreasi gerakan yang lincah dan mengundang canda tawa. Diantaranya adalah gerakan menggendong teman dari belakang, menirukan monyet dan vampir, hingga mengadu badan.

Bisa juga dengan membentuk formasi piramida dan perahu di atas laut. Riasan kumis dan jenggot palsu pun membuat tampilan anak-anak ini semakin kocak.

Biasanya Tari Gandrang Bulo dipentaskan oleh banyak orang, dengan kisaran 14 orang penari. Dalam tarian ini penari diberikan ruang improvisasi yang sangat besar. Tidak ada formasi khusus dalam tarian ini. Namun penari harus kompak dengan irama gendang dan kecapi. Tempo musik cenderung cepat, dengan lagu bersyair bahasa Makassar. Lagu yang biasa mengiringi tarian ini ialah Battu Rate Ma Ri Bulang. Namun bisa disesuaikan pula dengan segmentasi tarian.

Tari Gandrang Bulo masih lestari hingga kini, bahkan telah menjadi kesenian turun temurun. Seniman Tari Gandang Bulo bisa kita temui di Paropo, Makassar. Daerah Paropo ini memang lekat kaitannya dengan Tari Gandrang Bulo, mengingat hanya di daerah inilah jenis bambu bulo batti bisa ditemukan. Bambu ini merupakan jenis bambu original yang digunakan dalam pementasan Tari Gandrang Bulo. Namun sayangnya, jenis bambu tersebut kini tak ditemukan lagi.

Menonton pertunjukan tari Gandrang Bulo bisa menjadi salah satu hiburan yang menarik dalam liburan kamu di sini. Pesan moral dan kritikan dalam tarian bisa menjadi pelajaran untuk menjadi lebih baik. Tertarik untuk mempelajarinya? Langsung berkunjung ke Makassar, ya!

Sumber: travelingyuk.com dan seringjalan.com

Tags: Gandrang BuloKerajaan GowaMakassarTarian
ShareTweetSendShare
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu

Next Post

Hal Yang Harus di Diskusikan Dengan Pasangan Sebelum Pernikahan

Postingan Terkait

Photo by designboom

Kontroversi ChatGPT dan Studio Ghibli: Kreativitas AI vs Etika Seni

2025-04-02
skt1 ADAPADA.COM

Band Sukatani dan Lagu ‘Bayar Bayar Bayar’: Viral, Kontroversi, hingga Ditarik

2025-02-24
Foto: Istimewa

Andi Kumala Idjo Raja Gowa ke 38 Akan Kembali ke Istana Balla Lompoa

2024-06-15
Foto: Istimewa

Revitalisasi Seni Tradisional

2023-11-20
komik ADAPADA.COM

Tertarik Dengan Mata Kuliah Komik?

2023-01-15
Foto: Photorex

Raja Gowa “BALLA’ LOMPOA jadi Cagar Budaya? Sangat Setuju, TAPI…”

2023-01-03
Load More
Next Post
Foto: unsplash.com/@drewcoffman

Hal Yang Harus di Diskusikan Dengan Pasangan Sebelum Pernikahan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

I agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.

Adapada Kedai 2.0 Adapada Kedai 2.0 Adapada Kedai 2.0
ADVERTISEMENT

Ikuti Kami

Facebook Youtube Instagram Twitter

Berita Populer

  • Sumber foto: Republika.co.id

    Sejarah, Ragam, dan Kepercayaan Terhadap Badik, Senjata Khas Sulawesi Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • World of Coffee 2025 Akan Digelar di Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Mencuri Raden Saleh, dan Pemeran Utamanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengesahan Revisi UU TNI: Poin Penting, Dampak, dan Kontroversi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Permainan Anak Makassar Zaman Dulu Dan Manfaatnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
ADVERTISEMENT

Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Makassar Dreams

ADVERTISEMENT
  • Tentang Adapada
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi

Copyright © 2020 Adapada.com | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Ada Apa
  • Ada Pada
  • PSM
  • Profile
  • Gaya Hidup
  • Seni & Budaya
  • Bisnis & Event
  • Sports
  • Tips
  • Trip

Copyright © 2020 Adapada.com | All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In