ADAPADA.COM – Laga final Euro 2020 yang mempertemukan antara Timnas Italia dan Timnas Inggris di Stadion Wembley, Senin (12/7/2021) dini hari, bakal menjadi pembuktian lini tengah bagi kedua tim.
Timnas Inggris sukses membungkam Denmark dengan skor 2-1 dalam pertandingan yang juga dihelat di Stadion Wembley pada 8 Juli 2021. Bagi Inggris, ini adalah untuk pertama kalinya lolos hingga ke final Piala Eropa.
Di sisi lain, Gli Azzurri berhasil melenggang ke partai puncak setelah mengatasi perlawanan Spanyol. Menjalani laga semifinal di Stadion Wembley, 7 Juli lalu, Timnas Italia meraih kemenangan 4-2 lewat adu penalti, setelah bermain imbang 1-1 selama 120 menit.
Namun kali ini Timnas Italia lebih dijagokan untuk menjuarai kompetisi ini. Pasalnya, Gli Azzurri tak terkalahkan dalam 33 pertandingan terakhir di seluruh ajang. Selain itu, Italia juga berhasil meraih 10 kemenangan, sembilan hasil imbang, dan hanya menelan delapan kekalahan dari 27 laga terakhir kontra Timnas Inggris.
Tetapi The Three Lions pantang dianggap remeh. Selain tak terkalahkan dalam 12 laga terakhir di seluruh ajang, Timnas Inggris juga diuntungkan karena berlaga di kandang sendiri.
Duel kedua tim bakal menjadi adu kreativitas para barisan gelandang. Dengan menguasai lini tengah, kans merengkuh kemenangan terbuka lebar.
Selalu menerapkan formasi 4-3-3 di Euro 2020, Pelatih Timnas Italia, Roberto Mancini, membuat Italia berhasil menyapu bersih kemenangan dari enam pertandingan yang sudah dijalani.
Kesuksesan Gli Azzurri memetik hasil positif tak lepas dari kegemilangan taktik Mancini yang menempatkan Nicolo Barella, Jorginho, dan Marco Veratti di lini tengah.
Sejauh ini, Marco Veratti menorehkan dua assist, Barella mendulang satu gol dan satu assist, adapun Jorginho belum mencatatkan keduanya. Ketiga nama itu pun diprediksi bakal tampil sejak menit awal ketika berhadapan dengan Inggris.
Namun jika mengalami kebuntuan dalam membangun serangan, Timnas Italia masih memiliki Manuel Locatelli dan Domenico Berardi untuk dimasukkan pada paruh pertandingan. Locatelli serta Berardi juga memiliki kemampuan yang mumpuni untuk mengacak-acak barisan belakang Tim Tiga Singa.
Di Timnas Inggris sendiri, pelatih Gareth Southgate, sering menggunakan formasi 4-2-3-1 di Euro 2020. Dari enam pertandingan yang dimainkan, Southgate hanya sekali menerapkan taktik 3-4-3, yakni ketika bersua Timnas Jerman pada laga 16 besar.
Dari enam pertandingan tersebut, Inggris berhasil meraih lima kemenangan dan satu hasil imbang. Kunci sukses Tim Tiga Singa merengkuh hasil positif tak lepas dari solidnya lini tengah yang dihuni lima gelandang.
Declan Rice dan Kalvin Phillips selalu menghuni sektor tengah Timnas Inggris. Sejak fase grup hingga semifinal Euro 2020, keduanya selalu berperan sebagai double pivot.
Berkat kontribusi Rice dan Phillips keseimbangan permainan Inggris di lini tengah terjaga dengan baik. Raheem Sterling dan Mason Mount juga selalu tampil sebagai starter di Euro 2020.
Sterling bermain sebagai gelandang serang kiri, sedangkan Mount menghuni pos gelandang serang tengah. Adapun gelandang serang kanan bergantian ditempati Phil Foden, Bukayo Saka, dan Jadon Sancho.
Bersua Timnas Italia, Gareth Southgate diprediksi masih akan mengandalkan formasi 4-2-3-1. Declan Rice dan Kalvin Phillips menghuni pos double pivot.
Adapun Raheem Sterling sebagai gelandang serang kiri, Mason Mount berperan sebagai gelandang serang tengah, sedangkan Bukayo Saka diyakini menghuni pos gelandang serang kanan.
Southgate juga masih memiliki jendral lapangan tengah lainnya yang bisa dimainkan ketika kesulitan mengimbangi barisan gelandang Italia, mulai dari Jordan Henderson, Jack Grealish, Phil Foden, hingga Jadon Sancho.