ADAPADA.COM – Film superhero Jepang era 90-an Kamen Rider atau Satria Baja Hitam sudah resmi tayang dengan judul “Kamen Rider Black Sun”, namun buat para pecinta serial ini yang ingin menontonya bersama buah hati yang masih kecil sebaiknya urungkan niatnya, pasalnya film ini bukanlah konsumsi anak anak.
Kamen Rider Black Sun memang merupakan hasil reboot dari serial tokusatsu legendaris Kamen Rider Black atau yang populer dengan sebutan Kesatria Baja Hitam di Indonesia. Namun rating film ini adalah 18+, atau hanya boleh ditonton oleh mereka yang berumur 18 tahun ke atas. Pasalnya serial ini terdiri dari 10 episode yang mengisahkan petualangan yang sangat gloomy dari Kotaro Minami yang penuh pertumpahan darah.
Sutradara Kazuya Shiraishi mengemas film ini dengan sangat berbeda dari versi tahun 90-an yang mana Kamen Rider sangat ikonik dengan plot cerita yang bersahabat dan mudah dimengerti anak-anak. Kamen Rider Black Sun Reboot ini dikemas dalam versi ‘ dark dan gloomy’ yang brutal, juga unsur-unsur politik, deskriminasi sosial dan rasialisme.
Mengambil setting tahun 2022 film ini bercerita tentang manusia yang harus hidup berdampingan dengan para monster atau kaijin yang secara misterius muncul di bumi 50 tahun yang lalu. Akibatnya kubu manusiapun menjadi dua, sebagian menolak dan menganggapya sebagai musuh dan yang lainnya menganggap kaijin sebagai teman dan hidup berdampingan dengan manusia. Diantara kaijin tersebut ada dua kaijin bernama Kotaro Minami (Hidetoshi Nishijima) dan Nobuhiko Akizuki (Tomoya Nakamura).
Dua sahabat yang awalnya hanya manusia biasa ini berubah menjadi kaijin setelah tubuh mereka dimasukkan benda asing misterius bernama Kingstone yang bisa membuat mereka berubah menjadi Kamen Rider Black Sun/Kesatria Baja Hitam dan Kamen Rider Shadow Moon/Bayangan Hitam. Bagi yang mengikuti serial Kamen Rider Black tentu sudah mengetahui bahwa kedua sosok tersebut akhirnya menjadi musuh bebuyutan.
Kesadisan film Kamen Rider Black Sun sudah terlihat sejak pembukaan episode pertama, di mana Kotaro kecil diperlihatkan secara gamblang sedang mengerang kesakitan di atas meja operasi dengan kondisi dadanya terkoyak menganga. Adegan gore terus berlanjut hingga kemunculan Kamen Rider Black Sun yang tanpa ragu menarik keluar usus monster laba-laba dari perutnya, sebelum akhirnya mencabut kepala sang monster dengan sangat brutal. Selain sadis film ini juga membawa isu rasialisme tentang kelompok minoritas yang berusaha membela hak-hak mereka.
Untuk desain kostum Kamen Rider Black Sun juga menyesuaikan dengan tema dark dan gloomy yang sengaja diangkat, mereka mengalami dua kali transformasi, pada transformasi pertama, mereka dibuat benar-benar mirip dengan monster belalang, lengkap dengan kaki tambahan di punggung mereka. Lalu di transformasi terakhir, barulah mereka berwujud seperti cyborg seperti serial aslinya.
Kamen Rider Black Sun ini dibuat sebagai perayaan 50 tahun serial Kamen Rider, dan serial ini wajib tonton bagi penggemar tokusatsu, dan bagi yang menyenangi film dengan nuansa gloom and doom dengan jalan cerita yang cukup kompleks, serial ini bisa jadi tontonan yang menghibur.