ADAPADA.COM – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meresmikan Bendungan Karalloe yang terletak di dua kecamatan yakni Kecamatan Biringbulu dan Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Selasa (23/11/2021).
Bendungan yang diresmikan dengan ditandai pemutaran roda pintu air dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi langsung beroperasi untuk mengairi lahan pertanian sekitar 7.000 hektare di Kabupaten Jeneponto.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengaku mewakili Pemerintah Kabupaten Gowa sebagai lokasi pembangunan bendungan tersebut mengucap syukur dengan diresmikannya bendungan ini.
Apalagi proses pembangunan mega proyek dari Kementrian PUPR ini membutuhkan waktu yang sangat lama sekitar delapan tahun untuk peresmiannya sampai hari ini.
“Alhamdulillah akhirnya hari ini diresmikan, ini menunjukkan komitmen dari Bapak Presiden kita untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Meskipun wilayah bendungan ini berada di Gowa tetapi aliran dari bendungan ini serta asas manfaat bendungan ini untuk masyarakat Kabupaten Jeneponto,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah dan masyarakat Kabupaten Gowa tidak mempersoalkan jika bendungan ini diperuntukkan bagi masyarakat, khususnya para petani yang ada di Jeneponto. Sebab dua kabupaten tersebut adalah bagian dari daerah di Sulawesi Selatan.
“Kita bekerjasama untuk bisa bersama-sama meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Makanya kami atas nama pemerintah setempat dan masyarakat menyampaikan terima kasih kepada bapak presiden dan menteri PUPR yang membuat bendungan dan meresmikannya hari ini,” kata Adnan.
Sementara Presiden RI, Joko Widodo dalam sambutannya menyebut bahwa Bendungan Karalloe tersebut menelan anggaran sekitar Rp1,27 Triliun.
“Bendungan ini menelan anggaran sebesar Rp1,27 Triliun. Hari ini kita lihat telah selesai dan siap untuk kita resmikan,” ujarnya.
Air bendungan ini dapat mengaliri 7 ribu hektar lahan pertanian yang ada di Kabupaten Jeneponto.
Menurut Jokowi, meski letak bendungan ada di Kabupaten Gowa. Namun, air atau manfaatnya dirasakan untuk masyarakat Kabupaten Jeneponto sehingga bisa menumbuhkan pendapatan.
“Melalui Bendungan Karalloe ini kita bisa meningkatkan kebutuhan air masyarakat.
Bendungan ini juga berguna mengurangi banjir di Jeneponto,” jelasnya.
Pada tahun 2019 lalu, Kabupaten Jeneponto dilanda banjir. Sehingga menurut Jokowi, dengan adanya Bendungan Karalloe ini bisa mengurangi 49 persen banjir yang ada.
“Ini juga memiliki dampak yang baik karena airnya di manage di Bendungan Karalloe ini dan juga kemanfaatan bagi listrik, air baku yang semuanya untuk masyarakat,” sebutnya.
Selain itu Bendungan Karalloe ini juga bisa menyediakan air baku sekitar 440 liter perdetik untuk wilayah Gowa dan Jeneponto sebagai pengendalian banjir, konservasi sumber daya air, dan sebagai tempat wisata. (VH)