ADAPADA.COM — Menurut catatan sejarah, ilmuwan Muslim bernama Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī adalah tokoh penting dalam perkembangan ilmu Matematika. Beliau merupakan penemu aljabar dan penemu angka nol. al-Khawarizmi memiliki nama lengkap Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khawarizmi.
Namun ternyata bukanlah al-Khawarizmi loh, dilansir dari detik.com al-Khawārizmī adalah matematikawan Muslim yang sangat hebat. Dia dijuluki sebagai Bapak Aljabar. Menciptakan suatu ilmu baru yang sangat dikagumi. Ilmu yang sangat bermanfaat bahkan hingga zaman modern ini.
Aljabar yang al-Khawārizmī ciptakan ini adalah hasil kawin silang antara aritmatika India dan Geometri Yunani. Kita bisa lihat dalam kitab terkenalnya berjudul, fil jabr wal muqobala, yang menjelaskan aljabar dengan pendekatan geometri.
Nah, Konsep nol sebenarnya sudah ada sejak zaman dulu. Nol yang mewakili ketiadaan sudah disadari oleh orang-orang Babilonia bahkan sejak ratusan tahun sebelum masehi. Hanya saja mereka bingung untuk mengekspresikan dalam sebuah simbol.
Pada abad ke-7 Masehi muncul seorang yang bernama Brahmagupta ahli Matematika asal India, dia melakukan pengkajian yang dalam tentang bilangan. Salah satunya adalah angka nol. Brahmaguptalah yang kemudian memberi simbol nol dengan 0. Dia juga yang mengembangkan aturan operasi bilangan dengan nol.
Saat Dunia Islam sangat gandrung dengan pengembangan ilmu pengetahuan, datanglah seorang Astronom India bernama Kankah kepada Khalifah Al Mansur. Kankah membawa sebuah buku berjudul Shindind yang berisi tentang perhitungan yang cukup akurat tentang pergerakan bintang. Melalui buku yang dibawa Kankah membuat Khalifah al Mansur sangat antusias. Lalu meminta kepada ilmuwan di Bayt al Hikmah (tempat para ilmuwan Muslim belajar) untuk menerjemahkan Shindind ke dalam bahasa Arab. Muhammad Al Fasari melakukan perintah Khalifah tersebut lalu kitab tersebut diberi judul Shind al Hindi Kabir.
Ketertarikan al-Khawārizmī terhadap matematika akhirnya mempertemukan dia dengan kitab tersebut. Lantas al-Khawārizmī menyempurnakan kembali beberapa perhitungan yang melibatkan angka nol dari Brahmagupta. Hasilnya adalah satu kitab lain yang juga terkenal dari al-Khawārizmī yang berjudul Al-Jami wa al-Tafriq bi Hisab al-Hind.
Kitab tersebut lalu tersebar ke Eropa yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dengan judul, Algoritmi de numero Indorum. Ini juga menjadi awal pengembangan ilmu dan nama algoritma yang berasal dari nama al-Khawārizmī.
Seperti Itulah perjalanan dari penemuan angka nol. Angka yang sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu, lalu dikembangkan oleh para ilmuwan setelahnya dari berbagai negeri. Jadi al-Khawārizmī bukanlah penemu angka nol. Dia adalah orang yang mengembangkan angka nol dengan sangat akurat.
Begitulah kisah tentang siapa sebenarnya penemuan angka nol, semoga dapat menjadi motivasi bagi kamu yang sedang menekuni ilmu Matematika.