ADAPADA.COM – Songkok Recca, Songkok To Bone, Songkok Pamiring ataupun Songkok Guru merupakan alat tutup kepala yang digunakan sebagai identitas yang melambangkan mahkota kehormatan bagi kaum lelaki suku Bugis. Bukan hanya tutup kepala Songkok juga memiliki makna tersembunyi, yakni tentang kedudukan atau strata sosial masyarakat Bugis yang menggunakannya.
Menelusuri jejak sejarah tidak terlepas dari identitas perjuangan di waktu itu. Nah, pada masa pemerintahan Arung Palakka, Raja Bone ke-15, Songkok Recca dikenakan sebagai pembeda antara tentara kerajaan Bone dengan kerajaan lainnya. Artinya, Arung Palakka pada masa itu menyiasati identitas prajuritnya dengan menyusun strategi untuk memasang pembeda di kepala dengan memakai songkok Recca.
Dahulu Songkok Recca hanya digunakan oleh raja dan dilipisi emas sungguhan yang berbentuk benang. Pada zaman pemerintahan Raja Bone ke-32 yang bernama Andi Mappanyukki alias La Mappanyukki, Songkok Recca dipakai untuk menunjukkan strata sosial dari pemakainya. Semakin banyak lapisan benang emasnya semakin tinggi strata sosialnya.
Seiring perkembangan zaman Songkok Recca bisa digunakan oleh berbagai kalangan tanpa memandang strata sosialnya. Meski begitu, masih ada sebagian masyarakat yang mempertahankan kesakralan dan tidak sembarangan memakai Songkok Recca.
Proses pembuatan Songkok Recca memakai serat pelepah pohon lontar, untuk mendapatkan serat yang bagus pelepah daun lontar diproses dengan cara dipukul-pukul atau istilah masyarkat bugis “direcca“. Setelah berbentuk serat barulah dikeringkan di bawah terik matahari.
Setelah kering barulah kemudian masuk ke proses pembentukan dimana serat pelepah lontar itu dibentuk menggunakan alat tradisional bernama “assareng” yang terbuat dari batang pohon dan berbentuk seperti kapala manusia. Assareng itu sebagai ukuran bulatan songkok recca. Dan biasanya prosesnya berlangsung selama seminggu; tergantung dengan cuaca yang mendukung dan tingkat kekeringan dan kehalusan serat lontaranya.
Saat ini Songkok Recca bisa dengan mudah didapatkan masyarakat, biasanya dijual di berbagai toko souvenir yang ada di Makassar. Katanya dengan menggunakan songkok ini akan memperlihatkan kharisma pemakainya.
Nah, siapa yang punya songkok Recca? pasti tambah berkharisma… 😉