Adapada.com – Pemilik perusahaan Tesla Inc (TSLA.O) Elon Musk akhirnya secara resmi menyelesaikan kesepakatan senilai US$44 miliar (sekitar Rp687 triliun) untuk membeli Twitter. Dan langsung melakukan gebrakan dihari pertamanya dengan memecat CEO dan beberapa eksekutif lainnya.
Dikutip dari berbagai sumber, mereka yang terkena dampak gebrakan pemilik baru Twitter adalah CEO Parag Agrawal, CFO Ned Segal dan Kepala Kebijakan Vijaya Gadde. Penasihat Umum Twitter Sean Edgett, juga telah meninggalkan kantor. Chief Customer Officer Sarah Personette, juga menjadi salah satu eksekutif yang dicopot dari jabatannya.
Hal tersebut dilakukan lantaran Elon Musk menuduh mereka (para petinggi Twitter) menyesatkan dirinya dan investor lainnya atas jumlah akun palsu di platform Twitter.
Berdasarkan firma riset Equilar, para eksekutif Twitter pasca dipecat menerima pembayaran pemisahan dengan total sekitar USD 122 juta atau sekitar Rp 1,89 triliun.
Bukan hanya itu Musk juga berencana untuk mengurangi karyawan secara besar-besaran. Perusahaan Twitter pun jadi heboh, sekitar 7.500 karyawan Twitter resah tentang masa depan mereka. Hingga saat ini Twitter, Musk dan para eksekutif belum memberikan komentar.
Elon Musk mengunjungi kantor pusat Twitter pada hari Rabu (26/10) dengan senyum lebar dan membawa wastafel porselen, serta mengubah deskripsinya di profil Twitter-nya menjadi “Chief Twit.”
Dia juga mencoba menenangkan ketakutan di antara karyawan bahwa PHK besar akan datang dan meyakinkan pengiklan bahwa kritik masa lalunya terhadap aturan moderasi konten Twitter tidak akan merusak daya tariknya.
Musk sendiri ingin menciptakan “aplikasi super” dengan Twitter sebagai pondasi yang akan menawarkan segalanya, mulai dari naik kendaraan, transfer uang hingga belanja.
Selain itu ia juga ingin mencegah media sosial menjadi ruang pennyebaran kebencian dan perpecahan dengan membuat algoritma yang bisa menentukan bagaimana konten disajikan kepada penggunanya dan tersedia untuk umum.