fbpx
Rabu, 4 Juni 2025
  • Login
ADAPADA.COM
ADVERTISEMENT
  • Ada Apa
  • Ada Pada
  • PSM
  • Profile
  • Gaya Hidup
  • Seni & Budaya
  • Bisnis & Event
  • Sports
  • Tips
  • Trip
No Result
View All Result
  • Ada Apa
  • Ada Pada
  • PSM
  • Profile
  • Gaya Hidup
  • Seni & Budaya
  • Bisnis & Event
  • Sports
  • Tips
  • Trip
No Result
View All Result
Adapada.com
ADVERTISEMENT
Home Seni & Budaya

Mengenal Noken, Merchandise Resmi PON XX Papua

by REDAKSI
2021-10-06
Sumber foto: Kompasiana.com

Sumber foto: Kompasiana.com

FacebookTwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

Tas Tradisional asli Papua atau Noken telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, dan telah menjadi merchandise resmi Pekan Olah Raga (PON) XX 2021.

Saat ini Noken menjadi merchandise favorite para atlit, official ataupun pendukung PON XX PAPUA, dimana mana tersebar mama mama Papua (sebutan buat mama mama penjual/pembuat Noken) yang menjual, baik itu dipingir jalan ataupun di dalam arena-arena pertandingan.Bahkan Menparekraf kita Sandiaga Uno menjadikan dan menyediakan 25.000 noken, sebagai merchandise resmi PON XX Papua, untuk mendukung produk ekonomi kreatif kriya di Papua.

Baca Juga

Kontroversi ChatGPT dan Studio Ghibli: Kreativitas AI vs Etika Seni

Band Sukatani dan Lagu ‘Bayar Bayar Bayar’: Viral, Kontroversi, hingga Ditarik

ADAPADAKEDAI ADAPADAKEDAI ADAPADAKEDAI
ADVERTISEMENT

Noken sebagai merchandise bagi atlet dan official dapat terwujud melalui kolaborasi pihak penyelenggara dengan PON XX Papua dengan mama-mama di Papua, dan sebagai bentuk dukungan buat  UMKM di Papua, mereka disediakan lokasi khusus untuk menjual noken yang merupakan ikon dan kearifan local Papua.

ADVERTISEMENT

Nah, mungkin Sebagian kalian ada yang belum tau Noken, apa sih itu noken?

Dilangsir dari Wikipedia.org Noken adalah tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit kayu. Sama dengan tas pada umumnya tas ini digunakan untuk membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari.

Masyarakat Papua biasanya menggunakannya untuk membawa hasil-hasil pertanian seperti sayuran, umbi-umbian dan juga untuk membawa barang-barang dagangan ke pasar. Karena keunikannya yang dibawa dengan kepala, noken ini di daftarkan ke UNESCO sebagai salah satu hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia. Pada 4 Desember 2012, noken khas masyarakat Papua ditetapkan sebagai warisan kebudayaan tak benda UNESCO.

Tas Noken ini sendiri asli buatan mama-mama di Papua. Tas tradisional Noken memiliki simbol kehidupan yang baik, perdamaian, dan kesuburan bagi masyarakat di tanah Papua terutama kebanyakan di daerah Pegunungan Tengah Papua seperti suku Mee/Ekari, Damal, Suku Yali, Dani, Suku Lani dan Bauzi.

Yang menarik dari Noken ini adalah hanya orang Papua saja yang boleh membuat Noken. Para wanita di Papua sejak kecil sudah harus belajar untuk membuat noken, karena membuat Noken dari dulu hingga saat ini dapat melambangkan kedewasaan si perempuan itu. Karena jika perempuan papua belum bisa membuat Noken dia tidak dianggap dewasa dan itu merupakan syarat untuk menikah. Noken dibuat karena suku-suku di Papua membutuhkan wadah yang dapat memindahkan barang ke tempat yang lain.

Noken terbuat dari bahan baku kayu pohon Manduam, pohon Nawa atau Anggrek hutan dan masih banyak lagi jenis pohon yang umum digunakan. Masyarakat Papua biasanya menggunakan Noken untuk bermacam kegiatan, Noken yang berukuran besar (disebut Yatoo) dipakai untuk membawa barang seperti kayu bakar, tanaman hasil panen, barang-barang belanjaan, atau bahkan digunakan untuk menggendong anak. yang berukuran sedang (disebut Gapagoo) digunakan untuk membawa barang-barang belanjaan dalam jumlah sedang, dan yang berukuran kecil (disebut mitutee) digunakan untuk membawa barang-barang pribadi. Keunikan Noken juga difungsikan sebagai hadiah kenang-kenangan untuk tamu yang biasanya baru pertama kali menginjakkan kaki di bumi Papua dan dipakai dalam upacara.

Membuat Noken cukup rumit karena menggunakan cara manual dan tidak menggunakan mesin. Kayu tersebut diolah, dikeringkan, dipilah-pilah serat-seratnya dan kemudian dipintal secara manual menjadi tali/benang. Variasi warna pada Noken dibuat dari pewarna alami. Proses pembuatannya bisa mencapai 1-2 minggu, untuk Noken dengan ukuran besar, bisa mencapai 3 minggu bahkan sampai 2-3 bulan, tergantung prosesnya. Di daerah Sauwadarek, Papua, masih bisa kita temukan pembuatan Noken secara langsung. Harga Noken disana relatif murah, antara Rp.25.000-Rp.50.000 per buah tergantung jenis dan ukurannya.

Noken dibuat oleh orang perempuan Papua asli dan hanya merekalah yang berhak membuatnya, perempuan yang menguasai pembuatan Noken menunjukkan bahwa ia telah dewasa. Jika sudah dianggap dewasa, maka perempuan Papua barulah boleh menikah.

Noken merupakan kerajinan tangan khas Papua berbentuk seperti tas. Ada 250 etnis dan bahasa di Papua, namun semua suku memiliki tradisi kerajinan tangan Noken yang sama. Fungsi Noken sangat beragam. Namun, Noken biasa dipakai untuk membawa barang seperti kayu bakar, tanaman hasil panen, sampai barang-barang belanjaan. Noken yang kecil biasa dipakai untuk membawa kebutuhan pribadi. Tak hanya itu, Noken juga dipakai dalam upacara dan sebagai kenang-kenangan untuk tamu.

Dan selebihnya lagi biasanya tas Noken ini oleh pendatang yang biasa berkunjung ke Papua sebagai bahan oleh-oleh yang dibawah ke daerah masing-masing sebagai hiasan atau oleh-oleh bagi sanak keluarga mereka dikarenakan tas tersebut terlihat unik dipandang mata.

Apa kalian sudah punya tas Noken? Nah kalau kalian kebetulan ada di Papua kalian bisa membelinya sebagai dukungan buat ekonomi kreatif di Papua.

Bahkan Presiden kita juga saat tiba di Papua menghadiri opening PON XX Papua, terlihat Jokowi singgah dipinggir jalan poros Sentani untuk membeli Noken di mama-mama Papua loh.

Mari kitorang sukseskan PON XX Papua.

Sumber : Wikipedia.org

Tags: Merchandise PON PapuaNokenNoken PON XX Papuanokenpapuapapuabbangkitponxxpapuaunesco
ShareTweetSendShare
ADVERTISEMENT
Previous Post

Sejarah, Ragam, dan Kepercayaan Terhadap Badik, Senjata Khas Sulawesi Selatan

Next Post

Lifter Rahmat Erwin Abdullah Sumbang Emas untuk Sulawesi Selatan

Postingan Terkait

Photo by designboom

Kontroversi ChatGPT dan Studio Ghibli: Kreativitas AI vs Etika Seni

2025-04-02
skt1 ADAPADA.COM

Band Sukatani dan Lagu ‘Bayar Bayar Bayar’: Viral, Kontroversi, hingga Ditarik

2025-02-24
Foto: Istimewa

Andi Kumala Idjo Raja Gowa ke 38 Akan Kembali ke Istana Balla Lompoa

2024-06-15
Foto: Istimewa

Revitalisasi Seni Tradisional

2023-11-20
komik ADAPADA.COM

Tertarik Dengan Mata Kuliah Komik?

2023-01-15
Foto: Photorex

Raja Gowa “BALLA’ LOMPOA jadi Cagar Budaya? Sangat Setuju, TAPI…”

2023-01-03
Load More
Next Post
Lifter Rahmat Erwin Abdullah raih medali Emas pada Cabor Angkat Besi untuk Sulawesi Selatan/Foto: Ciwa Abunawas

Lifter Rahmat Erwin Abdullah Sumbang Emas untuk Sulawesi Selatan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

I agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.

Adapada Kedai 2.0 Adapada Kedai 2.0 Adapada Kedai 2.0
ADVERTISEMENT

Ikuti Kami

Facebook Youtube Instagram Twitter

Berita Populer

  • Sumber foto: Republika.co.id

    Sejarah, Ragam, dan Kepercayaan Terhadap Badik, Senjata Khas Sulawesi Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Mencuri Raden Saleh, dan Pemeran Utamanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Coto Makassar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Orang Kaya di Dunia Bertambah Banyak, Siapa yang Terkaya di Tahun 2021?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Inspiratif Cecep, Pembersih Masjid yang Diundang Naik Haji oleh Kerajaan Arab Saudi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
ADVERTISEMENT

Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Makassar Dreams

ADVERTISEMENT
  • Tentang Adapada
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi

Copyright © 2020 Adapada.com | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Ada Apa
  • Ada Pada
  • PSM
  • Profile
  • Gaya Hidup
  • Seni & Budaya
  • Bisnis & Event
  • Sports
  • Tips
  • Trip

Copyright © 2020 Adapada.com | All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In