ADAPADA.COM – Memantau kehidupan di media sosial memang tidak ada habisnya, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, terkadang media sosial malah menjadi ‘pembunuh’ waktu di kala rasa bosan melanda. Padahal kita sadar, terlalu sering melihat postingan orang lain, membuatmu jadi overthinking, “kok kehidupan mereka jauh lebih menyenangkan, ya?”
Belum lagi melihat berita buruk setiap kali membuka smartphone. Lantas, apakah kamu sadar kalau kebiasaan ini sangat memberikan dampak buruk, khususnya bagi kesehatan mental?
Oh no, nampaknya kamu sedang terjebak dalam Doomscrolling.
Doomscrolling? Yaa, istiliah ini digunakan bagi kamu yang terus scrolling di internet, dan malah memicu informasi negatif untuk kamu konsumsi. Memang di situasi seperti ini, kita terus terdorong untuk mengetahui informasi terbaru, salah satunya terkait COVID-19. Dibanding harus mencari penyakit pikiran, ada banyak aktivitas bermanfaat lain yang bisa kamu lakukan, dan seharusnya kamu menyadarinya.
Menurut profesor Dr. Nathaniel Ivers, Counseling Program di Wake Forest University, Doomscrolling diambil dari kata Doom yang artinya malapetaka; secara kesimpulan, Doomscrolling merupakan tindakan buruk yang dilakukan oleh diri sendiri – pelaku sadar akan hal ini, tetapi rasa penasaran justru membawanya untuk terus masuk ke dalam ‘lubang hitam’ tersebut.
Apakah ada cara untuk mengatasi kebiasaan ini? Yaa, inilah cara untuk mencegah tindakan Doomscrolling tersebut!
Jauhkan smartphone saat bangun di pagi hari
Saat bangun di pagi hari, apa hal yang pertama kali kamu lakukan? Kalau jawabannya adalah mengecek smartphone, lebih baik segera ubah kebiasaan itu. Seorang Digital Wellness Coach, Liana Pavane, mengatakan bahwa melakukan usaha untuk menjauh dari perangkat teknologi di pagi hari adalah langkah terbaik untuk terhindari dari Doomscrolling. Hal utama yang harus kamu lakukan: membuat secangkir kopi, sembari menikmati pemandangan langit pagi . Cara ini akan memberikan banyak energi positif, baik untuk tubuh dan pikiran.
Jika kamu masih refleks mengambil smartphone saat baru membuka mata, selalu ingat, kalau kamu punya ‘misi’ penting yang harus dilakukan terlebih dahulu (dan misi ini sangat penting untuk kesehatan mental).
Matikan layanan push-notifitcations
Berbicara soal refleks, saat ada notifikasi yang berbunyi, kamu pasti langsung mengecek, entah notifikasi direct message, atau hanya sekadar likes dan comments di media sosial. Pada akhirnya, kamu kembali lagi masuk ke lingkaran yang tak berujung, alias dunia media sosial. Hal ini menjadi alasan penting bagimu, untuk mematikan layanan push-notifications, apalagi kalau notifikasinya tidak memiliki nilai urgency.
Pernyataan ini juga dipaparkan oleh Candace V. Love, Licensed Cinical Psychologist di North Shore Behavioral Medicine, Chicago, jika notifikasi tersebut memancing kamu untuk membaca berita negatif, atau hal-hal yang mengganggu pikiran, saran terbaik adalah mematikan layanan push-notifications, karena sejatinya hal tersebut-lah yang menditraksi pikiranmu.
Pasang alarm untuk pengingat jangka waktu penggunaan smartphone
Tunggu! Meski smartphone dari awal kedengarannya selalu memberimu pengaruh buruk, namun nyatanya ada sisi positif yang bisa kamu manfaatkan demi mencegah Doomscrolling. Yaa, kamu bisa menggunakan aplikasi yang dapat mengingatkatmu terkait waktu penggunaan media sosial, membatasi jika kamu sudah overused.
Mengapa kamu perlu bantuan ini? Seperti yang dikatakan oleh Pavan Madan, seorang psikiatri di Community Psychiatry di Davis, California, bahwa mengecek media sosial bukan seutuhnya hal yang buruk, banyak hal yang bisa kamu dapatkan, tetapi perlu diperhatikan waktu yang sudah kamu habiskan di media sosial. Cek selama 15 menit sekali, kemudian lakukan kegiatan lain, kalau memang ingin membuka media sosial, berikan waktu senggang dalam beberapa jam. Itulah mengapa kamu butuh bantuan untuk pengingat, bisa berupa alarm, atau aplikasi khusus untuk mendeteksi waktu pemakaian.
Hindari kebiasaan FOMO
Rasanya kalau ketinggalan satu berita, kamu jadi merasa resah, dan harus selalu punya kemampuan untuk bisa menguasai semua informasi! Kamu tidak bakal dicap sebagai kudet alias kurang update, kok. Tidak semua hal harus kamu kuasai, terlebih jika hal tersebut malah memberikan efek negatif bagi pikiran. Hal ini pun dibuktikan oleh seorang ahli psikologis, Susan Albers, PsyD, kalau rasa FOMO atau Fear Of Missing Out, mampu membutamu tanpa hentinya untuk scrolling, haus akan berita buruk (contohnya: teori-teori konspirasi yang tak ada hentinya), dan hal ini harus segera dihentikan.
Cari kesibukan (out of your smarthphone)
Ini dia nih cara paling mujarab untuk jauh dari Doomscrolling! Coba pikirkan, kegiatan apa yang ingin kamu lakukan, namun belum tersampaikan? Apakah melukis, atau mencoba bermain gitar? Karena kamu punya banyak waktu kok untuk melakukannya (tanpa harus terpatok dengan smartphone). Kalau memang belum punya tujuan yang jelas, kamu cukup mencari kesibukan dengan cara yang simpel, seperti membersihkan kamar. Pokoknya, ada banyak kegiatan menyenangkan dan lebih banyak manfaat ketimbang stuck di layar handphone. Yuk, bisa, yuk!
Perbanyak waktu untuk berkomunikasi dengan keluarga dan teman
Salah satu aktivitas lain yang bisa membantumu agar tidak jatuh ke lubang Doomscrolling adalah bersosialiasi (bukan di media sosial, ya!). Kamu bisa menghubungi keluarga atau teman melalui voice atau video call. Ceritakan semua hal yang sudah kamu lalui hari ini, serta saling tukar pikiran tentang kegiatan menarik yang mungkin bisa kalian lakukan bersama secara virtual.
Bermeditasi
Banyak orang berpikir, memberi saran untuk bermeditasi adalah hal yang klise Padahal nyatanya, meditasi mampu membantu mengurangi rasa cemas dengan efektif, dengan berlatih mengontrol pernapasan. Dinyatakan oleh pakar meditasi, Paul Harrison, bahwa Ia selalu mengajarkan kepada muridnya untuk melakukan meditasi yang bernama Vipassana, dan dilakukan hanya 10 detik. Umumnya hal ini dilakukan saat kamu sudah mulai merasa cemas. Vipassana, dilakukan dengan teknik menutup mata, ambil napas dalam-dalam, lalu keluarkan. Hal ini mampu meringankan pikiran buruk yang mendadak hadir dipikiran, tepatnya setelah kamu membaca berita buruk.
Bukan hanya pernapasan saja yang dijaga, pikiran kamu juga jadi lebih tenang saat bermeditasi. So, tak ada salahnya untuk mencoba hal baik kan?
Yok bisa yok, tinggalkan smartphone sebentar saja demi kesehatan mental kita, karena kesehatan bukan hanya untuk fisik saja tetapi untuk kesehatan mental juga.
Sumber: Cosmopolitan.co.id