ADAPADA.COM – Gerhana bulan total akan terjadi di Indonesia bertepatan dengan hari raya Waisak. Masyarakat di Indonesia akan disuguhi fenomena astronomi berupa gerhana bulan total (GBT) pada Rabu 26/5 petang, atau sekitar pukul 18.30 WIB.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memastikan aktivitas ini akan terjadi selama 18 menit dan 28 detik.
Melalui akun resmi instagram lapan_ri “Gerhana ini akan berlangsung dengan durasi parsialitas selama 3 jam 8 menit 12 detik dan durasi totalitas yang cukup singkat, yakni selama 18 menit 28 detik,” Selasa (25/5/2021).
Gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar. Hal ini membuat Bulan masuk ke umbra Bumi. Akibatnya, saat fase totalitas gerhana terjadi Bulan akan terlihat kemerahan.
Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Andi Pangerang menjelaskan,gerhana yang bertepatan dengan Hari Raya Waisak ini dapat dilihat di banyak wilayah Indonesia.
Untuk wilayah Indonesia bagian barat dan tengah, GBT bisa diamati dari arah di antara timur dan tenggara.
“Sedangkan untuk Indonesia bagian Timur, dapat disaksikan dari arah Timur-Tenggara hingga Tenggara,” kata Andi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/5/2021).
GBT terjadi dalam beberapa tahap, mulai dari awal penumbra (P1), fase awal sebagian (U1), fase awal total (U2), puncak gerhana, fase akhir total (U3), fase akhir sebagian (U4), hingga fase akhir penumbra (P4).
“U1 dapat disaksikan sejak 16.45.00 WIB/17.45.00 Wita/18.45.00 WIT dengan durasi parsialitas 1 jam 40 menit 58 detik sehingga U4 terjadi pada pukul 18.25.58 WIB/19.25.58 Wita/20.25.58 WIT,” papar Andi.
“Sedangkan U2 dapat disaksikan sejak pukul 18.11.28 WIB/19.11.28 Wita/19.11.28 WIT dengan durasi total selama 14 menit 30 detik sehingga U3 terjadi pada pukul 18.25.58 WIB/19.25.58 Wita/20.25.58 WIT,” kata dia. Adapun fase puncak gerhana bulan akan terjadi pada pukul 18.18.43 WIB/19.18.43 Wita/20.18.43 WIT.
Namun ada juga Wilayah yang tidak mengalami GBT secara utuh, akan ada beberapa wilayah di Indonesia yang tidak mengalami atau melewatkan fase-fase gerhana. Ada sejumlah wilayah yang di sana sebagian permukaan Bulan sudah tertutup penumbra ketika terbit.
Misalnya di Provinsi Papua Barat, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Maluku (kecuali kepulauan Aru), Sulawesi Utara, sebagian Provinsi Gorontalo bagian Timur, sebagian Provinsi Sulawesi Tengah bagian Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kemudian Andi menyebutkan wilayah mana saja yang tidak akan mengalami puncak gerhana.
“Sebagian Provinsi Riau bagian Barat, sebagian Provinsi Sumatera Barat bagian Barat dan Kepulauan Siberut, Kepulauan Batu (Sumatera Utara), dan sebagian Provinsi Utara bagian Timur (termasuk kota Medan) akan mengalami Bulan yang sudah tertutup Umbra ketika terbit. Artinya, di wilayah-wilayah tersebut melewatkan atau tidak mengalami puncak gerhana,” ujar Andi.
Kemudian, ada wilayah yang mengalami Bulan sudah tertutup Umbra (bayangan Bumi kemerahan) ketika terbit.
Wilayah itu meliputi sebagian Provinsi Gorontalo bagian Barat, sebagkan Provinsi Sulawesi Tengah bagian Barat, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Bali, seluruh Pulau Kalimantan, seluruh Pulau Jawa, Provinsi Lampung; Bangka Belitung; Sumatera Selatan; Jambi; Kepulauan Riau; sebagian Provinsi Riau bagian Timur dan sebagian Provinsi Sumatera Barat bagian Timur.
Terakhir adalah wilayah yang akan melewatkan fase puncak dan U3 namun masih bisa mendapati fase U4 dan P4.
Wilayah-wilayah itu adalah sebagian provinsi Sumatera Utara bagian Barat, Pulau Nias dan Provinsi Aceh akan mengalami Bulan yang sudah tertutup sebagian Umbra ketika terbit.
Gerhana bulan total yang terjadi di Indonesia pada 26 Mei 2021 akan bisa disaksikan oleh seluruh penduduk Indonesia tanpa menggunakan alat atau dengan mata telanjang. Berikut jadwal pengamat gerhana bulan seperti dikutip dari situs bmkg.go.id:
- Indonesia Bagian Barat (WIB)
• Gerhana mulai pukul 15.46
• Gerhana sebagian mulai pukul 16.44
• Gerhana total mulai 18.09
• Puncak gerhana 18.18
• Gerhana total berakhir 18.28
• Gerhana sebagian berakhir 19.52
• Gerhana berakhir 20.51. - Indonesia Bagian Tengah (WITA)
• Gerhana mulai pukul 16.46
• Gerhana sebagian mulai pukul 17.44
• Gerhana total mulai 19.09
• Puncak gerhana 19.18
• Gerhana total berakhir 19.28
• Gerhana sebagian berakhir 20.52
• Gerhana berakhir 21.51. - Indonesia Bagian Timur (WIT)
• Gerhana mulai pukul 17.46
• Gerhana sebagian mulai pukul 18.44
• Gerhana total mulai 20.09
• Puncak gerhana 20.18
• Gerhana total berakhir 20.28
• Gerhana sebagian berakhir 21.52
• Gerhana berakhir 22.51.