ADAPADA.COM – WhatsApp menuai kontroversi karena memaksa penggunanya untuk berbagi data dan informasi privasi ke Facebook serta produk/layanan turunannya. Seperti kita ketahui, baru-baru ini whatsapp mengeluarkan kebijakan baru. Hal itu membuat warganet kecewa dengan kebijakan barunya itu, dan banyak warganet juga memilih berpindah ke aplikasi lain yang serupa dengan whatsapp.
Salah satu aplikasi yang serupa dengan whatsapp adalah “ChatAja”. ChatAja ini adalah hasil buah tangan anak bangsa Indonesia. Setahun setelah resmi disebar ke publik pada Februari 2020, hanya dalam kurun kurang dari 6 bulan, penggunanya sudah mencapai angka 500 ribu.
ChatAja yang lahir pada September 2019 menghadirkan aplikasi pesan instan yang lebih aman dan nyaman bagi pegawai BUMN dan ASN. Setelah melalui berbagai penyesuaian dan pengembangan aplikasi versi beta, pada tanggal 14 Februari 2020 ChatAja akhirnya meluncurkan aplikasinya secara resmi ke khalayak umum di Google Play Store dan Apple Appstore. Kini, ChatAja tersedia di iOS, Android, dan Web.
Sejak diluncurkan, ChatAja sudah sangat berfokus pada keamanan dan kedaulatan data. Hal ini ditegaskan oleh penggunaan server berbasis di Indonesia dan fitur Berkas Rahasia, sebuah layanan pesan terenkripsi untuk mengamankan pesan penting.
Untuk meningkatkan kenyamanan, pada versi betanya ChatAja juga menghadirkan fitur Cloud Native yang dapat meringkankan beban penyimpanan di telepon selular serta mengurangi kebutuhan untuk backup data. Fitur Jelajah versi awal pun juga turut diluncurkan pada versi ini.
Pada peluncuran resminya, ChatAja juga memperbarui akun resmi di fitur Jelajah, termasuk meluncurkan layanan konseling gratis, Simply, hasil kolaborasi dengan Asosiasi Psikolog Sekolah Indonesia.
Kemudian ChatAja menjalin kerja sama dengan Mojitok (Korea) sebagai penyedia stiker untuk fitur Stiker ChatAja. Aplikasi ini juga menggandeng sejumlah portal lowongan pekerjaan dari Indonesia untuk meluncurkan ChatAja Jobs di fitur Jelajah pada bulan Februari 2020.
Pada pembaruan besar selanjutnya di bulan April, ChatAja dibantu oleh Zookiz (Vietnam) untuk memperkaya koleksi stiker statis dan dinamis hingga mencapai lebih dari 100 buah.
Melalui Jelajah, pengguna dapat menikmati sajian berita juga game melalui akun resmi. Tak lupa ChatAja juga menghadirkan fitur bot builder dan bot API untuk memanjakan prosumers (pengguna tingkat lanjut) yang ingin menciptakan chatbot versi mereka sendiri.
Sebagai respon terhadap pandemi virus Corona (Covid-19), di bulan Mei 2020, ChatAja meluncurkan Tab Kesehatan dan Stiker Corona. Melalui berbagai stiker khusus tentang imbauan kesehatan tersebut, ChatAja berharap para pengguna dapat terus mengkomunikasikan protokol dan anjuran kesehatan dengan cara yang lebih menyenangkan.
Sedangkan Tab Kesehatan pada fitur Jelajah dibuat untuk mempermudah pengguna mengakses berbagai informasi kesehatan, yang terdiri dari dua akun resmi dan dua kanal, termasuk layanan konseling gratis via chat, Simply.
Akhirnya pada Agustus 2020, ChatAja meluncurkan pembaruan besar terbarunya, Tab Figur Publik di fitur jelajah. Melalui Tab Figur Publik, pengguna dapat merasakan serunya mengobrol dengan Raditya Dika, Rachel Vennya, Maell Lee, hingga Adinda Thomas, melalui empat akun resmi yang ditenagai oleh teknologi Chatbot Artificial Intelligence (AI) yang dikembangkan oleh tim ChatAja.
Melalui fitur ini pula ChatAja berhasil menjadi aplikasi pesan instan pertama buatan Indonesia yang mampu menghadirkan pengalaman ngobrol otentik yang ditenagai oleh teknologi AI.
Sumber: uzone.id