ADAPADA.COM – Apakah masih ingat dengan beberapa permainan sewaktu kecil? Mungkin generasi milenial sebagian tidak memainkan beberapa permainan yang akan kita bahas di bawah dan mungkin generasi 90-an banyak yang memainkan permainan nya.
Anak kecil jaman dahulu, menghabiskan waktunya dengan bermain mainan tradisional. Tidak ada jaringan internet dan tanpa gadget. Namun, bisa saja anak jaman dulu lebih menikmati masa kecilnya daripada anak jaman sekarang yang begitu bergantung pada internet dan gadget.
Selain itu, tingkat kejahatan pada jaman dulu tidak seperti saat ini. Jadi, anak kecil bisa bermain sesuka hatinya. Biasanya, pada waktu maghrib para anak akan di panggil oleh Ibu untuk pulang mandi dan bersiap-siap untuk menunaikan Shalat Maghrib di masjid. Bukan hanya di Makassar saja, pastinya hampir diseluruh daerah pada masa dulu pernah mengalami hal yang sama.
Yuk simak 5 Permainan Anak Makassar zaman dulu dan manfaatnya;
1. Bom/Benteng-Benteng
Permainan ini sangat favorit pada era 90-an. Di daerah lain, permainan ini disebut Benteng-Benteng. Namun, di Makassar atau daerah Sulawesi Selatan, permainan ini dikenal dengan nama Bom. Bom lebih sering dimainkan oleh laki-laki ketimbang perempuan. Karena, permainan ini butuh kecepatan dan strategi jitu untuk bisa lolos dari benteng. Permainan ini terdiri dari dua tim, dan berisi empat orang atau lebih.
Tiap-tiap tim memiliki benda yang harus dijaga ditandai dengan batu. Ada wilayah yang sudah disepakati bersama. Jika pemain memasuki daerah lawan dan tersentuh, maka harus siap ditahan sampai ada salah satu diantara timnya datang untuk menyelamatkan dengan cara menyentuhnya kembali. Tim yang banyak menyentuh atau menyandera tim lawan dan berhasil menginjak batu yang di jaga lawan, maka tim itulah yang menjadi pemenangnya.
Manfaat:
Dapat melatih kecepatan atau kelincahan dalam berlari. Dapat melatih daya tahan tubuh dan kekuatan tubuh karena dalam permainan ini pemain di tuntut untuk selalu berlari menangkap lawan-lawannya. Permainan juga ini melatih kita untuk saling kerja sama dan kekompakan.
2. Dende-Dende/Engklek
Permainan ini sangat populer di seluruh anak Indonesia khususnya perempuan. Beberapa daerah memiliki penyebutan tersendiri untuk permainan ini. Di Makassar sendiri disebutnya Dende-dende. Bisa dimainkan empat atau lebih. Sebelum bermain, dende-dende digambarkan dengan bentuk kotak-kotak pada tanah. Kotak-kotak ini harus dilompati dengan satu kaki ataupun dua kaki. Bagi yang sedang bermain tidak boleh menyentuh garis. Jika tidak akan kalah.
Manfaat:
Dengan memainkan engklek, anak dapat mengembangkan keterampilan sosial, seperti interaksi, penerimaan teman sebaya, membina hubungan dengan kelompok serta mengatasi konflik dalam bermain.
3. Enggo-Enggo / Petak Umpet
Permainan ini juga cukup familiar dimasanya. Orang-orang biasa menyebutnya petak umpet. Semakin banyak pemain dalam permainan ini akan semakin seru. Banyak mitos beredar kalau memainkan Enggo-Enggo pada malam hari akan disembunyi oleh makhluk ghaib. Dalam permainan ini, bagi yang kalah akan menutup mata dan menghitung mulai dari 1 sampai 10, tergantung dari kesepakatan pemain. Kemudian jika hitungannya sudah sampai 10 dia mencari teman-temannya satu persatu.
Jika kedapatan dan ketemu untuk pertama kali, dia akan menjadi penjaga berikutnya.
Manfaatnya:
Esensi dari bermain adalah mencari kesenangan. Bermain petak umpet dapat membantu anak saling bersosialisasi. Bermain secara kolektif adalah cara yang baik dan kondusif untuk belajar bersosialisasi, karena setiap anak akan terlibat interaksi.
4. Gebok
Permainan ini menggunakan bola kasti sebagai alat pelempar lawan. Memang agak sedikit menyakitkan. Namun akan sangat seru jika dimainkan bersama. Apalagi jika bisa mengenai target.
Manfaatnya:
Kerjasama, Solidaritas, Kecermatan dan Ketelitian, Kesegaran Jasmani (olahraga)
5. Cangke
Permainan ini biasanya dibagi menjadi dua tim atau bisa lebih. Dalam memainkan permainan ini diperlukan 2 kayu berbentuk panjang dan bisa juga menggunakan bambu.
Selanjutnya dibuat lubang atau bisa juga menggunakan 2 batu bata bersebelahan untuk meletakkan stik yang kecil tadi, nantinya akan dicungkil dan dipukul hingga melayang.
Manfaatnya:
Melatih motorik, fokus, kepercayaan diri, sosialisasi, reflex dan interaksi.
Nah itu dia sahabat 5 permainan tradisional Makassar yang dulu populer di zamannya. apakah masih ada yang ingat bagaimana cara bermainnya?